Dua tahun lamanya sejak kehadiran Reckless Racing 2, sekuel terbaru game ini yaitu Reckless Racing 3 akhirnya dirilis oleh Pixelbite. Hendri yang membuat review pendahulunya waktu itu cukup terpukau dengan balapan realistis yang disajikan di game tersebut. Melalui iterasi ketiga, saya yang sudah mencobanya beberapa jam juga semakin dibuat terpesona dengan kehadiran game ini. Satu yang langsung terkesan ketika mencobanya adalah nilai tambah yang menjadi daya tarik game ini tidak hilang yaitu realistis. Bahkan semakin realistis.
Sama seperti pendahulunya, kamu akan bermain sebagai pengendara mobil dalam lintasan dengan sudut pandang top-down. Satu hal yang semakin terlihat jelas ketika Reckless Racing 3
dibandingkan seri yang kedua adalah kualitas grafis yang dimiliki.
Dengan teknologi yang semakin maju, kamu akan menemukan kondisi
lingkungan yang sangat detail, dengan berbagai efek yang semakin
realistis seperti cipratan air, kepulan asap ketika ban tergesek di
aspal, bahkan sampai garis bekas ban di lintasan balap yang tergambar
sempurna ketika mobil kamu melakukan drift.
Tidak perlu diragukan lagi, Reckless Racing 3 menawarkan
sebuah pengalaman balap mobil yang sangat realistis. Efek ketika mobil
kamu berbelok pada kecepatan tertentu terasa sangat presisi, seperti
mengendarai mobil sungguhan. Bahkan ketika mobil bersinggungan dengan
benda lain, hampir semuanya terlihat natural. Kecuali ada satu benda
yang terlihat lebay yaitu traffic cone yang mental dengan tidak terkendali.
Kontrol pada iterasi ketiga masih sama dengan pendahulunya. Ada beberapa macam tipe kontrol yang ditawarkan seperti button, tilt, atau menggunakan setir mobil untuk menggerakkan ke kanan dan kiri. Namun tetap saja, saya sendiri lebih fasih menggunakan tipe button.
Untuk semua jenis kontrol tersebut, Pixelbite merancangnya dengan
sangat baik sehingga gerakan mobil yang dihasilkan cukup responsif
mengikuti kontrol yang dipilih.
Secara gambaran besar, tipe mode balapan yang ada dalam game ini dibagi dalam tiga jenis, career, arcade, dan single event. Namun pada Reckless Racing 3, ditambahkan dua jenis tipe balapan yang baru selain jenis turnamen yang kamu jumpai di Reckless Racing 2. Pertama adalah tipe drift
di mana kamu bisa beradu skor dengan AI dengan cara
menghasilkan “kepotan” paling sempurna di setiap tikungan yang ada dalam
trek pada kurun waktu tertentu.
Kedua adalah Gymkhana di mana kamu harus menyetir mengikuti arah yang sudah ditentukan oleh game dan sampai di garis finis dengan waktu tercepat. Menariknya di mode ini, kamu harus melakukan drifting
kelas dewa seperti melakukan gerakan memutar pada sebuah tiang dengan
mobilmu. Jenis ini juga merupakan jenis balapan yang paling menantang
karena kamu tidak boleh mengenai benda apapun yang ada di dalam level
jika tidak mau kena penalti berupa tambahan waktu.
Terlihat pada sekuel terbaru kali ini, Pixelbite memberikan opsi yang lebih mudah pada gameplay dengan dihilangkannya sistem upgrade
pada mobil. Yang ada, kamu hanya perlu membeli sebuah mobil yang mampu
kamu beli sesuai dengan tipe kelas pada balapan yang akan kamu ikuti
tersebut. Kustomisasi mobil hanya dimungkinkan terjadi pada sektor
eksterior dan sebagai penghias saja yaitu cat mobil, sampai pelek yang
akan digunakan. Memang pada intinya, kemampuan kamu mengendalikan mobil
tersebutlah yang menjadi indikator apakah kamu bisa memenangkan balapan
atau tidak. Walaupun atribut mobil seperti kecepatan, pengendalian, dan
lainnya turut berpengaruh, tetapi hal tersebut tidak terlalu signifikan.
Jadi skill yang dibutuhkan di sini, bukan mobil yang bagus.
Walaupun game lebih mengutamakan skill, IAP tetap disediakan bagi kamu yang menginginkan sebuah mobil yang bagus jika tidak mau grinding di mode career atau arcade. Tenang, IAP hanya opsional saja, bukan hal yang wajib. Dengan harga Rp 59.000 untuk menebus Reckless Racing 3 dan jika disuguhi IAP yang memaksa, tentu saja kamu tidak akan suka, bukan?
Kesulitan game ini akan semakin bertambah ketika kamu naik
kelas dari kelas C ke B atau bahkan A. Kenapa? Karena mobil yang akan
kamu kontrol akan semakin cepat dan itu artinya skill yang
dibutuhkan akan semakin meningkat. Bukan hanya menginjak pedal gas dan
berbelok ke kiri dan kanan saja, tetapi kamu juga harus pintar-pintar
mengatur timing untuk melepas pedal gas sambil berbelok, atau bahkan menekan pedal rem pada saat tikungan tajam tiba.
Saya akui, desain level yang disediakan oleh Pixelbite sangat
menantang karena menggunakan lingkungan yang berbeda-beda dan efeknya
pun berbeda. Misalnya ada trek yang basah sehingga mobil menjadi lebih
licin, atau trek di tanah yang mempunyai pengendalian yang lebih liar
dibandingkan trek aspal. Ornamen lingkungan juga sengaja dibuat agar
kamu merasa lebih tertantang karena sudut pandang kamera tidak akan
berubah. Jadi sesekali kamu akan menemukan blind spot karena memang ada tiang yang menghalangi, atau ornamen lainnya dan ini sangat wajar.
Dari semua kelebihan yang seakan-akan mengerucut menjadi sebuah kesimpulan bahwa Reckless Racing 3 adalah game balap paling realistis yang sempurna, ada sebuah kekurangan minor yang terjadi dalam game. Hal tersebut adalah glitch ketika kamu menggunakan tombol reset untuk kembali ke trek karena posisi kamu saat itu sudah sulit. Ketika reset
dilakukan, mobil akan kembali ke tengah trek dan berkedip seakan kamu
dibangkitkan dari kubur. Tetapi ketika kedipan sudah berakhir, dan ada
mobil lain di belakang kamu, maka mobil belakang tersebut akan
terpental. Mungkin kamu akan senang dengan glitch ini, tetapi sebenarnya hal yang sama juga bisa terjadi padamu.
Keseluruhan, saya sangat puas dengan apa yang ditampilkan pada Reckless Racing 3. Penantian selama 2 tahun sejak Reckless Racing 2 dirilis dibayar lunas dengan peningkatan grafis dan animasi yang tajam, unsur physic yang semakin realistis, dan tentunya sensasi bermain yang sulit untuk dilupakan. Jika kamu penggemar genre racing, jangan lewatkan game ini karena … game ini bagus!
https://id.techinasia.com/review-reckless-racing-3
Home »
RACING GAMES
,
ULASAN GAME
» Review Reckless Racing 3 – Semakin Realistis Dibandingkan Versi Sebelumnya
0 comments:
Post a Comment