Review Subterfuge – Game Strategi Rumit yang Menguji Kemampuan Diplomasi

Tidak banyak game bergenre RTS yang saya mainkan. Riwayat pengalaman saya bermain game strategi sebenarnya masih bisa dihitung dengan jari, salah satunya adalah seri game medieval Stronghold Crusader. Tapi, sepertinya Subterfuge sedikit membuka hati saya terhadap game dengan genre sejenis.
Subterfuge, sebuah game multiplayer karya dari dua orang developer indie yang tergabung dalam sebuah studio game bernama Snappy Touch ini tidak serta merta hanya mengandalkan pengalaman kamu bermain strategi, namun juga menguji kemampuan kamu dalam bernegosiasi dan berdiplomasi dengan pemain lain. Mengapa demikian? Mari simak ulasan saya di bawah ini.

Rumit dan Sulit Dipelajari

Premis di dalam game ini adalah kamu dan beberapa pemain lain akan ditempatkan di sebuah peta dengan dimodalkan sejumlah wilayah kekuasaan. Di sini tugas kamu adalah mengumpulkan sumber daya Plutonium sebanyak-banyaknya dengan cara menguasai wilayah netral atau merebutnya dari pemain lain dengan cara mengirimkan kapal selam yang dilengkapi dengan driller sebagai senjata utama.
Banyak sekali peraturan dan kondisi kemenangan yang tidak akan habis saya bahas di ulasan ini. Belum lagi banyaknya spesialis dengan bermacam-macam kegunaan yang bisa kamu rekrut sepanjang permainan yang tentunya membuat game ini makin sulit dipelajari. Saya sendiri baru mengerti harus berbuat apa di game pertama saya setelah beberapa hari bermain.
Subterfuge | Screenshot 4
Untungnya, Subterfuge menyediakan tutorial yang memang harus kamu mainkan sebelum bisa mengakses fitur multiplayer. Semua tutorial ini bisa kamu lewatkan, tapi saya menyarankan kamu untuk mencoba semuanya sebelum melanjutkan permainan dengan mode multiplayer. 

Makan Waktu Seminggu

Ya, salah satu keunikan Subterfuge dari game strategi lain adalah lama permainan yang bisa memakan waktu paling tidak seminggu. Hal ini dikarenakan waktu yang ditempuh kapal selam saat menuju suatu wilayah setidaknya memakan waktu delapan jam. Memanfaatkan sifat game mobile yang bisa diakses kapan saja, kemenangan Subterfuge sejatinya sangatlah berpengaruh pada tingkat keaktifan pemainnya.
Dari pengalaman saya bermain di sebuah pertandingan, dari delapan orang yang memulai permainan, hanya setengah yang berhasil bertahan sampai akhir. Pacing permainan yang terlalu lambat memang sedikit membosankan di awal-awal permainan dan baru terasa menantang pada tiga hari terakhir. Tidak heran banyak yang urung melanjutkan permainan sehingga replay value game ini juga terbilang rendah.
Subterfuge | Screenshot 2

Grafis Sederhana namun Tepat Guna

Tidak ada yang spesial dari grafis Subterfuge. Ikon-ikon kecil dan sederhana sebagai penanda markas, kapal selam, spesialis, dan sebagainya terlihat sangat minim dan seadanya. Meskipun demikian, penggunaan grafis yang minimalis ini dirasa merupakan langkah yang tepat. Layaknya board game yang berfokus sepenuhnya pada gameplay dan interaksi pemain, Subterfuge tidak memerlukan grafis dengan detail nan wah.
Di samping itu, UI yang ditawarkan Subterfuge terasa seperti alat pengatur strategi nyata yang sering kita temui di film-film perang. Lengkap dengan efek suara komputer saat kita berinteraksi dengan game ini. Paket sempurna untuk sebuah game sederhana.
Subterfuge | Screenshot 1

Fokus pada Soft Skill

Disadur dari pernyataan Snappy Touch, kemenangan Subterfuge sangat berpengaruh dari kemampuan kamu bernegosiasi  dan berdiplomasi dengan pemain lain. Seperti pada peperangan di dunia nyata, kamu bisa berdamai dengan pemain lain, saling mempertahankan sisi lemah, mengirimkan bala bantuan pada markas yang diserang, dan sebagainya.
Tapi jangan sampai terlena dan merasa aman dengan aliansimu, karena perdamaian itu bisa saja dikhianati. Seperti yang terjadi pada saya yang sedang menikmati posisi dua  tetapi di akhir pertandingan, saya dipaksa turun ke peringkat ketiga karena kawan saya tiba-tiba berusaha merebut markas krusial.

Kesimpulan

Subterfuge | Screenshot 3
Subterfuge adalah game strategi sederhana yang menawarkan paket lengkap permainan RTS yang sesungguhnya. Grafis sederhana, efek suara keren, fitur chat publik dan privat, serta pacing lambat menyerupai keadaan dunia nyata akan membuat akan kamu serasa mengatur strategi perang betulan yang memang seringkali berlangsung berhari-hari.
Tetapi dengan banyaknya peraturan dan fitur yang rumit, game ini dirasa kurang cocok untuk gamer kasual yang biasanya menginginkan permainan sederhana dan cepat. Pacing yang terlalu lambat akan dirasa terlalu membosankan bagi sebagian orang terbukti dari banyaknya pemain yang mengundurkan diri di tengah-tengah pertandingan. Tapi saya yakin, kalau kamu benar-benar pecinta game RTS, hal-hal seperti ini bukan masalah buat kamu, kan?

https://id.techinasia.com/review-subterfuge
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Text Widget

Unordered List